Pengagum Rahasia #PART2

pengagum rahasia (1)

NDEEEN BANGUUUN!!!

Terdengar suara dua nyokap dari sela-sela ventilasi pintu kamar. Rumah gue emang selalu rame setiap menjelang subuh, nyokap selalu memberikan suara terbaiknya buat ngebangunin seisi rumah. Ga ada yang berani buat tetep asik-asikan tidur ketika nyokap udah teriak, bahkan saking pada takutnya, TV yang mati aja langsung nyala ketika nyokap udah teriak.

 

Pagi ini gue lebih dulu bangun sebelum teriakan nyokap berkumandang. Ya biasa, lagi-lagi hari ini gue ga bisa tidur seperti anak-anak SMA lainnya, mereka biasanya udah bisa tidur nyenyak sebelum jam sebelas malem. Kadang gue ngerasa pengen seperti mereka pada umumnya, bisa menikmati tidur di atas kasur empuknya, atau bahkan seperti sebagian dari mereka yang bisa menikmati mimpi basahnya. MIMPI LAGI MANDI YA BTW! Ngeres. Sampe saat ini gue belum tau apa bedanya gue dengan temen-temen gue lainnya.

 

Kedua bola mata gue seakan terhipnotis layar handphone, sementara jempol seperti diolesi lem yang melekat sangat kuat sehingga selalu menempel untuk scrolling medsos sampe mimisan. Semua social media layaknya seperti jalur Puncak Bogor di setiap week-end, selalu buka-tutup. Entah udah keberapa kalinya gue bolak-balik buka-tutup social media yang berbeda, dan akhirnya gue memilih untuk scrolling timeline Instagram.

 

Postingan pertama di timeline Instagram bikin mood gue meningkat drastis buat scrolling, postingan pertama itu adalah foto Pevita lagi senyum manja dengan kaca mata hitam yang dinaikan seakan berubah fungsi menjadi bandana. Tanpa pikir panjang gue langsung nge-like postingannya, biar agak unyu gue tap dua kali di hidung mancungnya. Setelah gue tap di hidungnya, gue berdoa semoga Pevita ga bersin.

 

Keasikan scrolling Instagram bikin ngantuk yang gue rasa hilang, ketimbang tidur, gue lebih pilih buat tiduran ngadep ke langit-langit sambil fokus ke layar handphone yang gue pegang ke atas sejajar dengan kepala. Ketika gue asik scrolling, handphone gue jatuh kena muka. Untungnya muka gue ngga benyek. Entah apakah ini rencana Tuhan, layar handphone gue jatuh teoat di hidung gue dan seketika jadi nge-like postingan di eksplor instagram. Dan itu adalah foto seorang wanita menggunakan batik SMA-nya.

 

Dia cantik, lucu, anggun, dan yang paling penting (sepertinya) jalannya ngga zig-zag. Gue ga pernah percaya sama kata jatuh cinta pada pandangan pertama, tapi kali ini gue percaya. Gue mulai terbayang-bayang wanita itu, tapi semakin gue pikirkan, semakin menyadarkan gue kalo dia ga mungkin bisa gue dapetin.

 

Dia punya pacar.

 

Ga ada harapan untuk dapetin wanita itu. Satu-satunya harapan yang tersisa adalah hubungan dia sama pacarnya lagi sedang tidak sehat. Setelah dipikir-pikir percuma juga. Gue malah teringat ketika SD dulu. Lagi-lagi apa yang gue alami adalah apa yang dialami oleh Pengagum Rahasia. Hanya bisa melihat indahnya tanpa bisa memiliki raganya.

3 thoughts on “Pengagum Rahasia #PART2

  1. Pingback: Pengagum Rahasia #PART2 – aderiarizki

Leave a reply to Zani Cancel reply